Tuesday, March 10, 2015

Apa yang ingin aku pamerkan di Media Sosial hari ini? 

‎Bismillah…
Apa yang ingin aku pamerkan di Media Sosial hari ini? 
Foto suamiku yang tampan? Foto istriku yang cantik? Atau anak2ku yang manis? Mungkin lukisan keluargaku yang harmonis. Lihatlah foto istriku wahai semua. Terlihat rupawan, cantik nan jelita. Tersingkap auratnya, ah tidak mengapa yang penting dunia terkesima. Dan aku sebagai suami akan sangat bangga. Lihat juga foto anak-anakku. Tingkah-polahnya yang sungguh lucu sedang bermain gadget terbaru tentu karena ayah ibunya yang berpikiran maju. Belum bisa ngaji? Ah tidak usah terburu-buru. Semoga teman Media Sosial tidak ada yang tahu. Baru saja ku upload lukisan keluarga hasil goresan pelukis ternama ongkos mahal sepadan dengan hasilnya. Agar semua teman menyangka, Wah keluarga samara... Dan berlimpah harta. 

Apa yang ingin aku pamerkan di Media Sosial hari ini?
Fotoku dengan orang terkenal. Atau tempat kerjaku di kantoran. Di sebelahku tentu kamu sudah tahu. Orang terkenal, orang nomor satu. Janganlah kalian semua terpaku. Itulah kualitas diriku. Mari teman lihatlah fotoku, lihat pula foto gedung yang baru ku pajang. Perkantoran yang sangat elegan di sanalah aku memperoleh pekerjaan agar kalian bisa membayangkan gajiku yang juta-jutaan.

Apa yang ingin aku pamerkan di Media Sosial hari ini?
Saatnya selfie di depan halaman jangan kalian terheran-heran, di belakang perkantoran itu rumahku yang indah dan nyaman. Ohhh rumahku yang luas dan cantik berikutnya mobilku yang canggih dan mahal??? Semoga saja tidak ada pertanyaan. Itu KPR-nya riba atau bukan? Apalagi tenornya 20-tahunan. Ini dia foto favoritku.

Apa yang ingin aku pamerkan di Media Sosial hari ini? 
Pamer keluarga, ahhh kampungan. Pamer kekayaan, sudah nggak jaman lebih baik kupamerkan kepintaran. Atau tingginya kadar keimanan dilengkapi hasil narsis saat haji di depan Masjidil Haram. Saksikanlah para ikhwan level kealimanku pasti di atas kalian. Rukun Islam sudah kutuntaskan dan baca kitab gundul lancar tanpa kesulitan. Apakah ini yang ingin aku lakukan? Apakah kepuasan akan kudapatkan? Dari pujian semua teman. Jangan-jangan ini muslihat setan. Menjadi orang bangkrut (*) di hari pembalasan.

Ya Allah..... 
Tiada Illah selain diri-Mu. Lindungilah aku dan keluargaku dari melakukan perbuatan seperti itu. Janganlah Engkau haramkan aku masuk surga karena dosa yang aku terima. Membiarkan maksiat di keluarga dengan suami dayyuts (yaitu laki-laki yang membiarkan kejelekan di dalam keluarganya). Lindungilah aku dari siksaan keras dan kasar seperti siksamu bagi para penggumbar kejahatan.

Ya Allah.....
Anugerahkanlah kepadaku keikhlasan menjalankan agamamu tidak terbuai dengan pujian hamba-hamba-Mu. Janganlah Engkau biarkan aku menjadi sibuk mencintai dunia dan takut akan maut bahkan sholat menjadi tak khusyuk sebab dunia tak lebih berharga dari sayap seekor nyamuk (**).

Ya Allah..... 
Bersihkanlah hatiku dari penyakit sombong dan ujub tetap bersyukur karena nikmat yang aku hirup bukan malah memamerkannya di Facebook karena semua hanyalah titipan-Mu selama aku hidup…

Catatan Kaki :
(*) Sesungguhnya orang yang bangkrut dikalangan ummatku adalah yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala sholat, pahala puasa dan pahala zakat. Dia dating pada hari tersebut dan dahulu di dunia dia telah mencela si fulan, menuduh si fulan berzinah, memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan dan memukul si fulan. Maka hasanah atau pahala kebaikan orang tersebut akan diberikan kepada si fulan, lalu si fulan, sehingga apabila habis hasanah orang tersebut sebelum dia melunasi hak orang lain maka akan diambil dosa-dosa orang yang pernah dia dzolimi tersebut dan dipikulkan kepadanya, kemudian akhirnya dia dilemparkan ke dalam neraka (HR.Muslim).

(**) Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: 'hadits hasan sahih')

Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan XL.

No comments: