Monday, November 26, 2018

Dengan Apakah Hidupmu Penuh?

Seorang Guru di depan siswanya memulai materi pelajaran dengan menaruh toples yg bening dan besar di atas meja.

Lalu sang guru mengisinya dengan bola tenis hingga tidak muat lagi.
Beliau bertanya: "Sudah penuh?"

Siswa menjawab: "Sdh penuh".

Ooooo tunggu... Lalu sang guru mengeluarkan kelereng dari kotaknya memasukkannya ke dlm toples tadi.
Kelereng mengisi sela2 bola tenis hingga tdk muat lagi.
Beliau bertanya: "Sdh penuh?"

Siswapun menjawab: "Sdh penuh".

Kemudian sang guru mengeluarkan pasir pantai dan memasukkan nya ke dlm toples yg sama.
Pasir pun mengisi sela2 bola dan kelereng hingga tdk bisa muat lagi.
Semua sepakat kalau toples sdh penuh dan tdk ada yg bisa dimasukkan lagi ke dalamnya.

Tetapi, terakhir sang guru menuangkan secangkir air kopi ke dalam toples yg sdh penuh dgn bola, kelereng dan pasir itu.

Sang Guru kemudian menjelaskan bahwa:

"Hidup kita kapasitasnya terbatas seperti toples. Masing2 dari kita berbeda ukuran toplesnya."

Bola tenis adalah hal2 besar dlm hidup kita, yakni tanggung-jawab terhadap Allah, orang tua, istri/suami, anak2, serta sandang, pangan, papan dan kesehatan.

Kelereng adalah hal2 yg penting, seperti pekerjaan, kendaraan, sekolah anak, gelar sarjana, dll.

Pasir adalah yg lain2 dlm hidup kita, seperti olah raga, rekreasi, Facebook, WA, dll.

Jika kita isi hidup kita dgn mendahulukan pasir hingga penuh, maka kelereng dan bola tennis tdk akan bisa masuk. Berarti, hidup kita hanya berisikan hal2 kecil. Hidup kita habis dgn rekreasi dan hobby, sementara Allah dan keluarga terabaikan.

Jika kita isi dgn mendahulukan bola tenis, lalu kelereng dst seperti tadi, maka hidup kita akan lengkap, berisikan mulai dari hal2 yg besar dan penting hingga hal2 yg menjadi pelengkap.

Karenanya, kita harus mampu mengelola hidup secara cerdas dan bijak. Tahu menempatkan mana yg prioritas dan mana yg menjadi pelengkap.

Jika tidak, maka hidup bukan saja tdk lengkap, bahkan bisa tidak berarti sama sekali".

Lalu sang guru bertanya: "Adakah di antara kalian yg mau bertanya?"

Semua siswa terdiam, karena sangat mengerti apa inti pesan dlm pelajaran tadi.

Namun, tiba2 seseorang nyeletuk bertanya: "Apa arti secangkir air kopi yg dituangkan tadi .....?"

Sang guru menjawab sebagai penutup: "Sepenuh dan sesibuk apa pun hidup kita, jgn lupa masih bisa disempurnakan dgn bersilaturahim sambil "minum kopi" ... dgn tetangga, teman, kerabat, sahabat yg hebat. Dan jangan lupa sahabat lama 😊 "

Saling bertegur sapa, saling senyum bila berpapasan , tidak saling mencurigai, tidak saling suudhon, tidak saling ghibah apalagi fitnah, tidak saling menyakiti, tdk saling menjatuhkan demi jabatan,  .....tetapi saling mengingatkan dlm kebaikan dan taqwa, siapa tahu nanti teman kita itu yg akan mengangkat kita dari neraka dg ijin Alloh .... Betapa indahnya hidup ini.

Semoga manfaat...🙏

No comments: